Hikmah Perang Khandaq

Saat penggalian parit berlangsung, yang juga dilakukan oleh Rasulullah, tersingkaplah sebuah bongkahan batu besar. Rasulullah berkata, “Biarkan aku yang pecahkan”.
Saat itulah terlihat pula perut Rasulullah yang diganjal oleh batu sebagai penahan lapar.
Kaum muslimin yang selama ini merasa menderita kemudian merasa iba melihat Rasulullah yang justru lebih lapar dibandingkan mereka, hingga batu diganjalkan ke perutnya.
Ketika Rasulullah bergerak menuju parit, beliau melewati kaum Muhajirin dan Anshar yang sedang kelelahan menggali parit pula.
Menyaksikan itu Rasulullah berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya kehidupan yang kekal adalah kampung akhirat, maka ampunilah kaum Anshar dan Muhajirin
Rasulullah datang membawa martil kemudian mengucapkan, “Bismillah
Pukulan pertama, beliau katakan “Allahu Akbar, telah diberikan kepadaku kunci-kunci Syam. Demi Allah, saat ini aku benar-benar melihat istana-istana yang (penuh dengan gemerlapan)
Pukulan kedua, beliau katakan “Allahu Akbar, telah diberikan kepadaku negeri Persia. Demi Allah, aku benar-benar melihat istana kerajaannya yang penuh dengan gemerlapan sekarang ini.
Pukulan ketiga, “Allahu Akbar, aku benar-benar diberi kunci-kunci kerajaan Yaman. Demi Allah, aku benar-benar melihat pintu-pintu Shan’a dari tempatku ini” (diambil dari sirah Mubarakfuri)
Maka terpecahlah bongkahan batu tersebut dengan sempurna. Dengan kekuatan ikhtiar dan ketawakkalan kaum muslimin, dalam kondisi terjepit untuk terus khusnudzon dengan takdir Allah, maka Allah berikan banyak pertolongan.
Di antaranya adalah masuk islamnya Nu’aim bin Mas’ud seorang lelaki dari kaum musyrikin kemudian ia menawarkan diri untuk memecah belah kaum musyrikin dan dihembuskannya angin taufan besar yang menerbangkan perkemahan kaum musyrikin. Kaum muslimin akhirnya menang.
Kita bisa menganalisis, justru dalam kondisi pedih di Perang Khandaq terdapat banyak energi yang muncul :
1). Energi kesabaran kaum muslimin
Ketawakkalan mereka terhadap janji Allah yang membuat mereka memiliki kesabaran yang banyak. Tidak suudzon kepada Allah, terus berikhtiar, terus berusaha. Meskipun mereka belum tau, ‘Dari mana pertolongan Allah itu akan datang?’.
2). Energi kecerdikan Salman Al-Farisi
Perut lapar nyatanya tidak membuat seorang Salman menjadi tumpul dalam berpikir. Kelaparan yang diikhlaskan karena Allah justru akan merubahnya menjadi energi kecerdikan.
Bagaimana bisa parit digunakan sebagai cara untuk menang? sedangkan kaum muslimin sendiri belum pernah mencoba membuatnya sebelumnya.
Pengetahuan adalah milik kaum Muslimin yang hilang. Di mana saja dapatinya maka mereka lebih berhak mengambilnya daripada orang lain.”
Hal ini tercermin dari pengambilan strategi perang ala Persia yang Majusi itu. Umat Mukmin-lah yang paling berhak menggunakan segala ilmu dan teknologi dalam rangka menjalankan kekhalifahannya di muka bumi.
Inilah yang menjadi spitrit (ruh) kaum Mukminin pada masa kejayaannya. Ini pula yang harunya menjadi spirit kita saat ini untuk mengembalikan ‘izzah (kemuliaan) dan kejayaaan ummat.
3). Energi teladan dan kasih sayang Rasulullah
Saat Salman melontarkan ide, Rasulullah menerimanya. Ia bukan saja menerimanya, namun juga turut menjadi pelaksana.
Dalam sirah Buthi diceritakan bahwa tubuh Rasulullah tertutup tanah karena turut menggali parit.
Ditambah lagi, bagaimana seorang Rasul yang paling lapar namun paling tidak mengeluh. Hanya batu di perutnyalah yang bicara, bahwa pemimpin itu ada untuk memberikan teladan.
Kasih sayang Rasulullah kepada ummatnya. Ketika salah seorang sahabat menjanjikan makanan yang tidak banyak untuk Rasulullah saw. karena melihat kondisi Rasulullah yang tidak makan selama tiga hari dan terus-menerus menggali parit.
Tetapi Rasulullah mengajak semua orang ke rumah sahabat ini. Kemudian atas mukjizat makanan tersebut ternyata cukup bagi semuanya.
4). Energi optimisme Rasulullah
Tiga perkataan Rasulullah yang diucapkan saat memecahkan batu, Syam Persia Yaman akan takluk oleh Islam, padahal saat itu mereka berada dalam kondisi tersudut, tidak punya apa-apa, dan menderita. Namun optimisme itulah yang membangkitkan kembali semangat kaum muslimin.
5). Energi doa
Pertolongan Allah yang muncul juga merupakan akibat dari doa-doa yang dipanjatkan kaum muslimin dalam kondisi menderita. Pada akhirnya Allah berikan hadiah kemenangan dengan cara membantu mereka lewat caraNya sendiri.
Kunci kemenangan perang Ahzab sama dengan peperangan lainnya adalah pertolongan Allah. Secara kuantitas dan kualitas pasukan dan senjatanya tidak mungkin 3000 muslim dapat mengalahkan 10.000 pasukan sekutu.
Tetapi karena keimanan mereka, Allah menurunkan pertolongan berupa badai padang pasir yang dahsyat yang menebarkan ketakutan luar biasa pada pasukan sekutu hingga mereka lari tercerai berai tanpa hasil.
6). Senantiasa bersiap – siagalah
Manusia senantiasa berbolak balik hatinya, kita harus selalu bersiap siaga dan waspada terhadap musuh yang kadang datang dengan tiba.
Pengkhianatan bani quraizah ( yahudi ) dan kaum munafikin madinah dalam perang ahzab membuktikan bahwa kaum yang awalnya membela Rosululloh malah berkhianat di dalam bentteng madinah.
Akhirnya, dalam bab berikutnya, para penghianat itu di hukum mati ( berjumlah 600 – 700 )
Dari Cerita Perang Khandaq kita bisa belajar, siapapun yang bisa mengolah kepedihan menjadi energi, Allah akan berikan kemenangan dan kebahagiaan di kemudian hari, lewat pertolonganNya dengan caraNya yang tidak diduga-duga

Sumber: BLOG GUES